satu kata, banyak rasa. satu kata yang suuussssaaahhh banget dijalanin-berubah jadi lebih baik maksudnya
satu kata yang... ah, sulit untuk diterima.
jangankan oleh sekitar, terkadang diri sendiri aja tidak suka menerima perubahan.
***
cukup intermezzo nya.
entah, udah berapa juta kali gue bilang gue pengen berubah
dan hasilnya? ...
belum ada perubahan yang berarti.
beberapa minggu ini gue mendapat baaanyaaakk sekali ilmu kehidupan dari sekitar gue,
dan gue tersadar (lagi) untuk (lebih) memantapkan hati supaya menjalankan apa yang namanya perubahan.
gue pengen gue bisa jadi gue yang lebih dari ini.
gue bisa lebih baik.
gue pasti bisa, kan?
tapi, mencari motivasi emang susah banget.
udah gitu, suka banyak gangguan ini itu yang jadinya bikin hati ga yakin lagi.
berubah gimana sih maunya?
hmm. gatau sih, tapi gue rasa gue itu saangat kaku. ya gak sih?
gatau kenapa tapinya.
dan pengen mencoba untuk lebih easy going dengan orang banyak-siapapun itu
udah gitu gue suka gak terencana, asal dan lemot. gak terkecuali lupaan.
Nah ini nih!!! masih cari cara yang paaaliinggg efektif buat ngilangin kebiasaan buruk yang satu ini
dan gue suka tidak tahu kondisi.
maafff untuk orang2 yang mungkin pernah sebel atau benci sama gue-karena perkataan atau perbuatan gue.
maafff karena gue kalo ngomong suka terlalu jujur, sampe2 gatau tempat.
maafff semaafff maafffnya.....
pada intinya, introspeksi diri.
ini yang sedang gue pelajari dan jalani.
kalau emang berubah untuk jadi lebih baik, kenapa enggak, bukan?
" Yang benar adalah bahwa saat-saat terbaik yang paling mungkin terjadi ketika kita merasa sangat tidak nyaman, bahagia, atau tidak puas. Karena hanya di saat-saat seperti itu, didorong oleh ketidaknyamanan kita, bahwa kita cenderung untuk melangkah keluar dari rutinitas kita dan mulai mencari cara yang berbeda atau jawaban yang lebih benar." - M. Scott Peck
and now, i'm on my way.
No comments:
Post a Comment